Saturday, April 16, 2011

Tanpa syarat


Masuk minggu ke 5 pediatrics, baru hati ini terusik jiwa. Keras hati barangkali, lambat menangkap dan merasa, apatah lagi menjiwai.

Pagi itu melihat seorang ibu mengalir air matanya, sambil memangku si bayi yang menghidap jangkitan pada sistem pernafasan. Seusai itu, melewati pula si ibu yang menemani bayinya selama enam minggu menjalani rawatan, dek diserang jangkitan berulang kali sejak lahir dan pertumbuhannya statik, ukuran head circumference hanya bertambah 1 cm sejak lahir hinggalah berusia 6 bulan.

Sejam kemudian, dibawa oleh doktor bertemu pasangan suami isteri yang menemani anaknya yang dikatakan demam selama beberapa hari. Itu yang dimaklumkan kepada kami. Namun di sebalik itu ada kisah yang menyentuh hati, sebelum itu pasangan itu sudah kehilangan dua cahaya matanya sebelum ini, dan anaknya yang dihadapan ini sebenarnya turut menunjukkan simptom-simptom yang sama iaitu hypotonia.

Sudah beberapa langkah kaki menapak di segenap ruang kanak-kanak, pasti ditemani ibu atau ummi yang bersengkang mata siang dan malam, menjaga, menyusu dan mendodoi anak tercinta. Cinta mereka ikhlas dan suci, tanpa syarat sejak disahkan seawal kehamilan.

Tidak hairanlah kenapa si ibu sanggup bersusah payah, demi melihatnya anaknya membesar, sihat dan berjaya.
Tidak hairanlah kaum ibu yang akan menangis teresak-esak saat melepaskan anak lelakinya ke luar negara, dan ditemani curahan air mata saat anak perempuannya terijab kabulkan dinikahi suami tercinta.



~ ia bukan tahu, ia adalah soal rasa , kerana perasaan itu akan mengikat kita dengan mereka
~ People don't care how much you know , they know how much you care ~ itu kesimpulan yang saya dapat dalam round bersama Dr. yang mantap :)
~ Nikmat dan manisnya kesabaran tidak hanya terasa bila kita menggapai apa yang dicita dan dicinta, tapi juga sepanjang penantian yang menuntut tawakal dan harapan kepada-Nya.

Saturday, April 9, 2011

Suluh

Pesan aku untuk aku,
pesan aku untuk kamu,

Kehidupan,
Kita akan melangkah, bertemu sejuta warna,
Kadang mentari terang cahaya, kadang hujan menimpa,
kadang muncul pelangi ceria,
jangan dilupa
badai dan taufan boleh bila-bila menerpa.
Itulah liku tikungan kehidupan.
Soal kehidupan,
ia bicara soal perjalanan.

Yang memerlukan ilmu,
yang bukan sekadar terpahat di helaian buku,
bukan tersimpan pada hafalan.
hidup menagihkan
ilmu yang direalitikan.
Yang digabungjalinkan
dan dimesrakan dengan pengalaman.
Menjadi seorang pengumpul ilmu bukanlah sesuatu yang mudah,
menjadi orang yang menterjemahkan ilmu
dalam jalan dan liku kehidupan yang
dihadapi itu jauh lebih payah.

Manusia yang menapak di atasnya
perlu sentiasa hidup.
dengan jiwa yang bermekaran,
yang ditunjangi kepercayaan dan keyakinan,
akan hakikat keimanan
adalah bekal untuk menyuluh terang jalan kehidupan.

Meyakini setiap rencana Tuhan,
adalah yang terbaik untuk yang diciptakan.
Agar apa yang mendatang,
dianggap buah-buah cinta dari-Nya,
kepada kita hamba yang selalu medamba,
secebisan dari lautan kasih teragung dan tersanjung.


~ diuji tanda dikasihi, dibebani tanda diberi mampu dalam diri, akan tiba satu hari nanti, sabar dan terus menanti ~